
8 Kesalahan Nutrisi yang Sering Dilakukan Pemilik Kucing
Gusarov – Pemilik Kucing. Memelihara kucing bukan hanya soal memberikan kasih sayang, tempat tinggal yang nyaman, dan bermain bersama. Lebih dari itu, pemilik kucing juga memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik. Sayangnya, masih banyak pemilik yang secara tidak sadar melakukan kesalahan dalam memberi makan hewan kesayangan mereka. Kesalahan kecil ini, jika dibiarkan, dapat berdampak serius terhadap kesehatan kucing dalam jangka panjang.
1. Memberikan Makanan Manusia Secara Berlebihan
Banyak pemilik merasa kasihan saat kucing menatap tajam ke arah makanan di meja makan. Akibatnya, tidak jarang mereka memberikan potongan daging, ikan goreng, atau bahkan camilan manis. Namun, transisi dari makanan manusia ke makanan kucing bisa sangat berbahaya. Kandungan garam, gula, bumbu, dan minyak pada makanan manusia tidak sesuai dengan sistem pencernaan kucing. Jika dibiarkan, hal ini dapat memicu obesitas, gangguan pencernaan, hingga keracunan.
2. Menganggap Semua Jenis Ikan Baik untuk Kucing
Tidak bisa dipungkiri, kucing memang terlihat sangat menyukai ikan. Akan tetapi, memberikan ikan terus-menerus bukanlah solusi ideal. Misalnya, ikan mentah tertentu mengandung enzim thiaminase yang dapat menghancurkan vitamin B1 (tiamin). Kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan masalah saraf. Oleh karena itu, transisi ke makanan kucing yang lebih seimbang, baik berupa dry food maupun wet food, sangat disarankan.
3. Memberikan Susu Sapi kepada Kucing Dewasa
Banyak pemilik berpikir bahwa susu adalah minuman terbaik bagi kucing. Padahal, sebagian besar kucing dewasa mengalami intoleransi laktosa. Akibatnya, pemberian susu sapi justru memicu diare, muntah, dan dehidrasi. Jika memang ingin memberikan susu, sebaiknya pilih susu khusus kucing yang sudah diformulasikan bebas laktosa. Dengan begitu, kucing tetap bisa menikmati susu tanpa harus mengalami gangguan pencernaan.
4. Tidak Memperhatikan Asupan Air
Air sering kali dianggap sepele, padahal sangat penting bagi metabolisme kucing. Kucing yang kurang minum berisiko tinggi mengalami masalah ginjal dan saluran kemih. Banyak pemilik tidak menyadari bahwa kucing, terutama yang hanya mengonsumsi dry food, membutuhkan lebih banyak cairan. Solusi praktisnya adalah menyediakan air bersih dalam jumlah cukup dan menggantinya secara rutin. Beberapa pemilik bahkan menggunakan water fountain untuk mendorong kucing agar lebih rajin minum.
5. Memberikan Makanan Anjing kepada Kucing
Karena sama-sama hewan peliharaan, sebagian pemilik beranggapan bahwa makanan anjing juga aman untuk kucing. Padahal, kebutuhan nutrisi keduanya sangat berbeda. Kucing merupakan karnivora obligat yang membutuhkan taurine, asam amino penting yang tidak selalu terdapat dalam makanan anjing. Kekurangan taurine bisa menimbulkan gangguan jantung (kardiomiopati), kebutaan, hingga masalah reproduksi.
6. Memberi Porsi Makan yang Tidak Terkontrol
Selain jenis makanan, kuantitas juga sering kali menjadi masalah. Banyak pemilik tidak mengukur porsi makan kucing dengan tepat, sehingga berujung pada obesitas atau malnutrisi. Transisinya jelas: terlalu sedikit menyebabkan kucing kekurangan energi, sementara terlalu banyak bisa memicu kegemukan dan penyakit metabolik. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti rekomendasi porsi makan pada kemasan makanan kucing atau berkonsultasi dengan dokter hewan.
7. Mengabaikan Variasi Nutrisi
Ada pemilik yang hanya memberikan satu jenis makanan secara terus-menerus. Memang, kucing bisa tampak baik-baik saja dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang hal ini berpotensi menimbulkan kekurangan nutrisi tertentu. Sebagai transisi, pemilik disarankan mengombinasikan dry food dan wet food, atau menambahkan suplemen bila diperlukan. Variasi tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga membuat kucing tidak bosan dengan makanannya.
8. Tidak Memperhatikan Usia dan Kondisi Kucing
Kebutuhan nutrisi anak kucing jelas berbeda dengan kucing dewasa atau senior. Namun, kesalahan yang sering terjadi adalah pemilik memberikan jenis makanan yang sama untuk semua fase kehidupan kucing. Akibatnya, pertumbuhan tidak optimal atau kesehatan menurun seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, sangat penting menyesuaikan pola makan dengan kondisi dan tahap kehidupan kucing.
Kesalahan nutrisi pada kucing sering kali terjadi bukan karena kurangnya kepedulian, melainkan minimnya informasi. Dengan memahami delapan kesalahan di atas, pemilik kucing dapat melakukan transisi ke pola pemberian makan yang lebih tepat. Ingatlah bahwa kesehatan kucing sangat bergantung pada keputusan kecil sehari-hari. Memberikan nutrisi seimbang, air yang cukup, serta makanan sesuai usia dan kondisi akan membantu kucing tetap sehat, aktif, dan bahagia hingga usia lanjut.