
Mengenal Jenis Burung Merak dan Spesies yang Dilindungi

Gusarov – Burung merak selalu berhasil menarik perhatian. Dari ujung bulu ekornya yang menjuntai anggun hingga warna-warna cerah yang membalut tubuhnya, merak menjadi simbol keindahan alam yang tak lekang oleh waktu. Namun, di balik kemegahannya, tidak semua merak hidup dalam kondisi aman. Beberapa jenis burung merak justru berada di ambang kepunahan akibat ulah manusia.
Tiga Jenis Burung Merak Utama di Dunia
Burung merak terbagi menjadi tiga spesies utama. Masing-masing memiliki keunikan tersendiri, mulai dari penampilan, suara, hingga habitat alaminya.
1. Merak India (Pavo cristatus)

Merak India adalah jenis paling populer di dunia. Orang sering melihat burung ini di kebun binatang atau taman margasatwa. Burung ini berasal dari India, Sri Lanka, dan sebagian wilayah Nepal.
- Ciri khas: Tubuh berwarna biru metalik yang memukau, jambul kecil di atas kepala, dan ekor besar yang membentuk kipas saat mengembang.
- Perilaku unik: Saat musim kawin, pejantan akan menari sambil mengibaskan ekornya untuk menarik perhatian betina.
- Status konservasi: Masih tergolong aman menurut IUCN (Least Concern), meskipun perlu pengawasan di beberapa wilayah.
2. Merak Hijau (Pavo muticus)

Dikenal juga sebagai merak Jawa, spesies ini hidup di kawasan tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Burung ini lebih ramping dari merak India, tapi bulunya justru lebih kaya warna.
- Ciri khas: Warna hijau keemasan yang mengilap, leher panjang, dan tubuh lebih tinggi.
- Kebiasaan: Merak hijau lebih waspada dan tidak suka berinteraksi dengan manusia.
- Status konservasi: Terancam punah (Endangered). Populasinya terus menurun karena perburuan dan kerusakan habitat.
3. Merak Kongo (Afropavo congensis)

Jenis ini satu-satunya merak yang berasal dari Afrika. Orang sering kali tidak mengenal spesies ini karena penampilannya lebih sederhana.
- Ciri khas: Tubuh lebih kecil, warna gelap dengan sentuhan biru kehijauan, dan suara yang lembut.
- Habitat: Hidup di hutan hujan tropis Republik Demokratik Kongo.
- Status konservasi: Rentan (Vulnerable). Ancaman utama datang dari deforestasi dan konflik wilayah.
Merak yang Masuk Daftar Satwa Dilindungi
Tidak semua burung merak bisa dibiarkan hidup tanpa perlindungan. Beberapa spesies mengalami tekanan populasi yang cukup serius.
Merak Hijau: Warisan Alam Indonesia yang Terancam
Indonesia menjadi rumah utama bagi merak hijau. Namun, populasi burung ini terus menyusut. Alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian, perburuan liar, dan perdagangan satwa ilegal menjadi faktor utama penyusutan jumlahnya.
Merak Kongo: Simbol Keunikan Afrika yang Terlupakan
Berbeda dengan merak India dan merak hijau, merak Kongo hidup tersembunyi di tengah hutan tropis. Ancaman datang dari pembukaan lahan serta perang saudara yang mengganggu keseimbangan alam. Organisasi konservasi dunia seperti IUCN dan BirdLife International telah memberi perhatian pada spesies ini.
Ancaman Nyata bagi Kelangsungan Hidup Merak
Burung merak tidak hanya menghadapi perburuan dan perusakan habitat. Mereka juga mengalami tekanan akibat permintaan pasar gelap. Banyak kolektor burung eksotis yang rela membayar mahal untuk mendapatkan merak sebagai peliharaan pribadi. Selain itu, beberapa tradisi lokal dan pertunjukan pariwisata juga memanfaatkan burung merak secara tidak bertanggung jawab.
Tantangan Konservasi
Upaya konservasi tidak selalu berjalan lancar. Banyak tantangan muncul, antara lain:
- Kurangnya edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga satwa langka.
- Minimnya pendanaan untuk program pelestarian.
- Tingkat reproduksi merak yang lambat, terutama di penangkaran.
- Kepentingan ekonomi lokal yang seringkali lebih diutamakan dibanding konservasi.
Meski begitu, beberapa keberhasilan sudah dicapai. Di Taman Nasional Baluran dan Alas Purwo (Jawa Timur), populasi merak hijau mulai stabil. Program edukasi dan pelepasliaran membantu meningkatkan kesadaran publik.
Merak Adalah Warisan Alam yang Harus Dijaga
Mereka adalah bagian dari ekosistem hutan yang kompleks dan memiliki peran ekologis yang penting. Saat satu spesies punah, keseimbangan alam ikut terganggu. Kita bisa memulai dari hal kecil: tidak membeli burung merak ilegal, mendukung kebijakan konservasi, serta menyebarkan informasi positif tentang pentingnya menjaga spesies langka.
Dengan kerja sama lintas pihak—pemerintah, masyarakat, dan organisasi internasional—burung merak dapat terus menari di alam bebas, bukan hanya di dalam sangkar. Kita bertanggung jawab menjaga agar keindahan itu tetap hidup, bukan hanya menjadi kenangan.